Banyak hal menarik dari sosok Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya hidup dan karyanya, makamnya pun menjadi magnet banyak orang untuk mengenalnya lebih jauh. Saya berkesempatan berziarah ke makam suami Siti Rahmiati Hatta itu. Berbeda dengan banyak tokoh perjuangan kemerdekaan yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Hatta dalam wasiatnya memilih untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum, yakni TPU Tanah Kusir. Baca Juga: Wisata Sejarah Fort San Pedro Filipina TPU Tanah Kusir terletak di Jalan Bintaro Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Jika tidak biasa lewat jalan sini, area pemakaman tidak begitu terlihat. Bahkan Makam Bung Hatta yang berbentuk Rumah Gadang yang berada di depan TPU juga tampil tidak mencolok. Hal ini tak terlepas dari lokasi makam yang lebih rendah ketimbang jalan dan banyak pohon merindang di pinggir jalan. Hatta tidak
Tag: wisatasejarah
Rumah Inggit Garnasih: Arti Nama Inggit dan Kisah Cintanya dengan Soekarno
Soekarno sebagai proklamator sudah selesai. Namun, mengulik kisah cintanya seperti tidak berujung. Kali ini, saya berkunjung ke Rumah Inggit Garnasih di Bandung, sekaligus mendengar bagaimana peran istri kedua Soekarno itu dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada Kamis, 6 April 2023, saya menjejak kaki di halaman rumah yang beralamatkan Jalan Ciateul No.8 Bandung, Jawa Barat. Namun, sejak November 1997 Jalan Ciateul berganti nama menjadi Jalan Inggit Garnasih. Bertepatan dengan pemberian Tanda Kehormatan 'Bintang Mahaputera Utama' kepada Inggit Ganarsih pada tanggal 10 November 1997. Baca Juga: Wisata Sejarah Fort San Pedro Filipina Bandung hari itu begitu terik dan warganya sibuk dengan ragam aktivitas. Rasa itu langsung sirna saat masuk ke rumah Inggit. Hawa sejuk begitu dominan di rumah bergaya Belanda itu. Seakan ranting rindang pepohanan melindungi siapa saja yang datang dari
Rumah Rengasdengklok, Sekali Lagi Negara Alpa!
Cuaca telah memberi tanda bahwa perjalanan tidak akan menyenangkan. Dari Jakarta mendung terus menggelanyut sampai ke daerah Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Namun, kami tetap membulatkan untuk menapak tilas peristiwa "penculikan" Soekarno - Hatta oleh sekelompok pemuda. "Maaf, Pak. Kamar Bung Karno belum bisa dimasukin," kata Djiaw Hoy Lin, saat kami baru datang. Puteri Djiauw Kie Song itu memberi isyarat bahwa ada "orang pintar" yang sedang bersemedi di dalam kamar Bapak Proklamator. Menurut penuturan Lin, rumahnya yang bersejarah itu senyatanya telah hilang tergerus aliran sungai Citarum yang alirannya berubah, pada tahun 1957. Rumah yang ada sekarang adalah rumah baru yang dibangun untuk tempat hunian dan anak-anak keturunannya. "Di tempat inilah kami menyimpan benda-benda bersejarah yang dulu digunakan oleh